Bertempat di rumah makan Soerabi Bandung, jalan raya Margonda, 9/2/2020, acara Talkshow Pembangunan dihadiri tiga Bakal Calon dari PKS yaitu M. Moh. Hafid Nasir selaku Ketua DPD PKS Depok/Anggota DPRD Depok, Imam Budi Hartono Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, T. Farida Rachmayanti Anggota DPRD Depok.
Acara berlangsung dengan dibukanya sesi tanya jawab bersama sejumlah tamu undangan yang hadir mulai dari Mahasiswa, Guru, Tokoh masyarakat, OKP dan sejumlah golongan masyarakat yang antusias melontarkan sejumlah pertanyaan serta masukan.
Menanggapi keluhan masyarakat mengenai kekurangan dalam pelayanan dari kedua bidang tersebut, menurut Imam; Indeks Pembangunan Manusia (IPM) harus di tingkatkan lagi agar di bidang kesehatan dan pendidikan dapat berjalan dengan baik semestinya.
”sektor pendidikan kita harus mengejar angka IPM yang menurut saya dulu masih ranking pertama sekarang turun menjadi peringkat ke-tiga di jawa barat,” tuturnya
Imam juga mengatakan ada tiga faktor untuk masalah IPM yakni Pendidikan, Kesehatan dan tingkat Ekonomi. Ia melihat pendidikan di Kota Depok, yang menurutnya kedodoran dan perlu di tingkatkan lagi dari Dinas Pendidikan harus diperkuat.
Menurutnya Beasiswa di Jawa Barat telah memberikan 3 Universitas Negeri yakni, ITB, UNPAD, dan IPB. Dengan begitu,”depok Juga harus bisa memperjuangkan beasiswa bagi masyarakat tidak mampu tapi dia berprestasi. Itu sangat baik sekali, dan harus ada perjanjian kontrak pendidikan kalau dia telah selesai, harus kembali untuk membangun Depok sapaya untuk meningkatkan angka IPM,” tuturnya
Ia juga menyampaikan, ”Kalau sekarang beda, anak dari luar daerah sekolah di Depok terdata sebagai warga Depok, tapi setelah itu mereka pergi itu, yang menyebakan turunnya angka IPM.” Ucap Imam
Mengenai masalah kesehatan dirinya mengatakan, “Perlu ada rekrutmen terhadap SDM, baik itu tenaga ahli maupun tenaga yang sifatnya membantu tindakan medis seperti Bidan, Suster dan pegawai lain yang memungkinkan agar pelayanan kesehatan di rumah sakit di Depok dapat di tangani secara baik.
“ada pasien ada ruangan tapi tidak ada SDM yang menangani kan kasian,” ucapnya.(Novi)