SUKMAJAYA, penadepok.com – Kecamatan Sukmajaya bersama 6 Kelurahan di bawahnya, berkomitmen akan sukseskan penyelenggaraan Pemilihan Gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Depok tahun 2024.
Hal itu terungkap saat kegiatan Ngobrol Pintar dan Inspiratif (Ngopi) bareng Camat dan Lurah se-Kecamatan Sukmajaya, dengan tema Pilkada Serentak 2024, Sukmajaya Siap Sukseskan Pilgub Jabar & Pilkada Kota Depok
Ngopi bareng tersebut, diselenggarakan Dewan Pimpinan Daerah Sekber Wartawan Indonesia (DPD SWI) Kota Depok, di Aula Kecamatan, Jumat (19/7/2024).
Hadir sebagai Nara sumber dalam Ngopi bareng tersebut, Camat Sukmajaya Wiyana, Lurah Abadijaya Sodik Murdiono, Lurah Sukmajaya Mulyadi, Lurah Mekarjaya Nelda Purnadia W, Lurah Cisalak Rini Ekasari, Lurah Baktijaya Mohamad Yanih diwakili Sekretaris Kelurahan Ari Basuki dan Lurah Tirtajaya Yadi Suryadi.
Pada kesempatan itu, Camat Sukmajaya Wiyana menyampaikan para aparatur Kecamatan Sukmajaya dan 6 Kelurahan dibawahnya, telah berkomitmen menjunjung tinggi netralitas dalam mensukseskan Pilkada serentak 2024, yakni Pilgub Jabar dan Pilkada Depok.
Ia mengakui, posisinya bersama jajarannya sekarang selalu terjepit. Pasalnya, sudah berada dalam rel yang benar, tapi selalu saja ada yang bilang berat sebelah atau memihak salah satu calon.
“Kita sebagai ASN mesti netral dalam penyelenggaraan Pilgub dan Pilkada, juga dalam setiap kegiatan pelayanan masyarakat. Meskipun secara pribadi hatinya jelas berbeda, namun dihadapan masyarakat kita harus tunjukkan tetap dalam aturan dan netral tidak memihak,” paparnya.
Wiyana mengungkapkan, sebagai birokrat sekaligus warga ingin pemimpin yang terbaik buat Kota Depok.
“Kepemimpinan 10 tahun Wali Kota Pak Idris, sudah punya standar yang tinggi. Kita bisa lihat dari pelaksanaan pemerintahannya. Kita sudah puluhan kali raih WTP, itu standar tata kelola pemerintah yang baik dari auditor negara,” utaranya.
Itu dibarengi, lanjutnya, dengan prestasi Kota Depok pada tingkat Provinsi dan Nasional, bahkan Asia.
“Tingkat Asia, Kota Depok dikenal dengan prestasinya sebagai kriteria kota smart city, Kota yang sadar teknologi juga kota yang memperhatikan ketahanan dalam keluarga,” urainya.
Standar itulah, sebut Wiyana, yang jadi tantangan bagi Wali Kota Depok yang akan datang. Harus punya visi misi yang lebih tinggi atau seimbang dengan Wali Kota Depok yang sekarang.
Tapi Wiyana yakin, dari dua kandidat yang muncul dari birokrasi, mereka tahu bagaimana memposisikan diri untuk melanjutkan program yang terdahulu.
“Ini merupakan hal baik, dalam menghadapi teknologi dan kemajuan yang akan datang. Inilah orang – orang terbaik yang mau tampil untuk mewakafkan diri demi kemajuan Kota Depok,” ulasnya.
Guna memantau netralitas jajarannya, ia meminta agar setiap Lurah wajib cermati acara apa yang akan mereka hadiri.
“Para Lurah sudah saya minta harus cermati acara apa yang akan mereka hadiri, atau mereka bisa konsultasi dengan Camat, apakah boleh hadir atau tidak. Ini salah satu yang jadi kontrol kita,” paparnya.
Mengenai tingkat partisipasi pemilih pemula dan Milenial, Wiyana mengaku tidak khawatir akan rendahnya pemilih muda.
Pasalnya, IPM Kecamatan Sukmajaya sudah mencapai 84. Itu artinya, sambungnya, tingkat pengetahuan dan pendidikan warganya tinggi.
“Dengan begitu, para pemilih muda akan edukasi oleh lingkungan dan keluarga, agar bisa berpartisipasi memberikan suara untuk memilih pemimpin Kota Depok ke depan,” utasnya.
Sementara itu, para Lurah pun sudah menyiapkan kiat dan inovasi mereka dalam mensukseskan Pilkada serentak 2024, dengan upaya meningkatkan partisipasi pemilih untuk datang ke TPS, menggunakan hak pilih mereka.
Lurah Sukmajaya Mulyadi membeberkan, pada Pemilu 2024 lalu, pihaknya memberikan hadiah masing-masing berupa seekor kambing kepada dua RW, yang berhasil mendapatkan perolehan tertinggi partisipasi pemilih.
Sehingga pada Pemilu lalu, tingkat partisipasi pemilih Kelurahan Sukmajaya mencapai 84,63 persen.
Ia mengutarakan, untuk Pilgub Jabar dan Pilwalkot Depok, tidak lagi memberikan reward per RW, sekarang akan diberikan per TPS.
“Dari 50 TPS, nanti satu sampai dua TPS pemilih terbanyak, kita kasih hadiah dan juga kepada TPS terunik. Ini kiat kami meningkatkan partisipasi pemilih,” unggahnya.
Lurah Tirtajaya Yadi Suryadi mengutarakan, tidak setiap kelurahan mempunyai donatur yang mumpuni.
Namun, ia akan upayakan yang terbaik, agar partisipasi pemilih meningkat, sehingga Pilgub dan Pilwalkot berjalan sukses.
Sementara itu, Sekretaris Kelurahan Baktijaya Ari Basuki menyampaikan, dalam suksesi Pilgub dan Pilwalkot, seperti biasa akan mengunjungi rumah-rumah RT RW, guna mensosialisasikan pelaksanaan Pilkada serentak.
“Kita biasa monitoring ke RT RW sosialisasi, seperti ini kita ngopi santai sambil membahas langkah-langkah mensukseskan Pilgub dan Pilwalkot,” urainya.
Lurah Abadijaya Sodik Murdiono mengatakan, suksesnya Pilkada serentak, peran maksimalnya ada pada KPU selaku penyelenggara.
“Kalau melihat dari hirarki, Lurah dan Camat hanya mitra, karena Lurah sebagai penyelengara keberlangsungan punya kewenangan lebih luas,” imbuhnya.
Ia mengungkapkan, dengan berkurangnya TPS menjadi 80, akan menjadi kendala bagi 29 RW dan 193 RT Abadijaya. Pasalnya, TPS sekarang lokasinya menjadi jauh dibanding TPS saat Pilpres dan Pileg 2024.
“Kita tetap berupaya dengan optimal kreatifitas dari PPK dan PPS, maksimal jadi mitra dan di beberapa acara ajak masyarakat jangan Golput,” terangnya.
Lurah Cisalak Rini Ekasari, membeberkan inovasinya dalam menaikkan partisipasi pemilih, yang pernah dilakukan Cisalak, pada Pilpres dan Pileg 2024 silam.
“Karena keterbatasan potensi wilayah, maka kami akan memaksimalkan peran pengurus lingkungan wilayah RT dan RW dengan berkeliling,” imbuhnya.
Katanya, sebelum hari H ada pertemuan dengan pengurus RW, guna evaluasi antusias pemilih, lalu imbau di masjid atau mushola.
“Hari H saya pantau sndri, terjunkan teman-teman ke TPS, jika masih rendah akan koordinasi dengan RW agar jemput bola agar warga hadir,” ceplosnya.
Lantaran warga Lansia banyak di RRI, tambah Rini, pengurus lingkungan jemput para Lansia ke rumah mereka untuk dibawa ke TPS.
Sedangkan Lurah Mekarjaya Nelda Purnadia W, menceritakan pengalamannya pada Pileg dan Pilpres lalu.
“Kita lakukan edukasi melalui Pantarlih saat coklit dan bagikan di grup RT RW, agar warga datang ke TPS,” untainya.
Selain itu, Nelda juga akan memantau melalui pihak kelurahan, terkait persiapan tiap TPS dan membuat jadwal dari H -1 sampai hari H.
“Saat Pilpres dan Pileg lalu, karena kotak suara kumpul di balai rakyat, saya pantau langsung ke balai rakyat sampe pagi,” jelasnya.
Ia mengakui, kesadaran warga saat itu masih kurang sehingga 22 persen Golput.
“Saya harapkan Pilgub dan Pilwalkot nanti bisa mencapai 100 persen, dengan mengubah cara sosialisasi dan edukasi,” tandasnya.
Sebagai penutup acara, Wiyana meminta agar setiap Kelurahan mengimbau kepada TPS mencari cara gimana warga mau datang ke TPS.
“Kelurahan bisa membuat TPS unik atau seragam yang unik, untuk memacu warga hadir d TPS dan edukasi warga, apa manfaat bagi mereka jika gunakan hak pilih,” imbaunya.
Wiyana juga memberikan apresiasi kepada DPD SWI Depok, yang menggagas Ngobar tersebut denga jajarannya.
Katanya, dengan diskusi seperti itu, para wartawan bisa menyebarkan informasi terkait Pilkada kepada masyarakat.
“Peran teman-teman SWI Depok sangat penting, dalam menyampaikan informasi dan mengedukasi masyarakat, terkait Pilkada nanti,” tukasnya.
Lantas ia berpesan kepada SWI, terus berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Depok, dalam menyukseskan berbagai program pembangunan.
Selain itu, Ia pun mengharapkan agar organisasi wartawan SWI Depok, bisa terus eksis dengan berbagai kegiatannya.
“Sukses selalu SWI Depok, juga semakin eksis pemberitaan dan terus semangat dalam berkegiatan yang positif,” tandasnya. (ICHA)