DEPOK, penadepok.com – Memasuki 100 hari kerja Wali Kota Supian Suri dan Wakil Wali Kota Chandra Rahmansyah, Kota Depok mulai menunjukkan perubahan nyata.
Tim 9, yang merupakan aliansi lintas ormas dan LSM, menyampaikan apresiasi atas sejumlah langkah progresif yang dilakukan pemerintah kota.
Ketua Tim 9, Ibrahim Ely, menilai arah pembangunan Depok di bawah kepemimpinan Supian–Chandra telah bergerak ke arah yang lebih inklusif, transparan, dan partisipatif. Transformasi birokrasi, pendidikan, dan ruang publik mulai terasa.
Toleransi dalam Birokrasi: Camat Non-Muslim Dilantik
Langkah pelantikan Camat Sukmajaya yang beragama non-Muslim menjadi sorotan. Tim 9 menyebutnya sebagai terobosan penting dalam membangun tata kelola berbasis Pancasila dan meritokrasi.
“Ini adalah langkah bersejarah yang mencerminkan keterbukaan serta komitmen terhadap nilai kebhinekaan,” ujar Ibrahim.
Ruang Publik Aktif: CFD dan Depok Run Fest 2025
Revitalisasi Car Free Day (CFD) di Margonda dinilai sebagai penguatan ruang interaksi warga. CFD menjadi arena rekreasi, ekonomi kreatif, dan perayaan hidup sehat warga kota.
Depok Run Fest 2025 menjadi acara puncak pada 22 Juni 2025. Lebih dari 2.500 peserta mengikuti ajang ini untuk memperingati 100 hari kerja Supian–Chandra, Hari Jadi ke-26 Kota Depok, dan HUT Bhayangkara ke-79.
Kegiatan ini menyatukan masyarakat melalui olahraga dan mengangkat semangat kebersamaan. Kegiatan ini juga melibatkan komunitas kreatif seperti Gekrafs Depok.
Masih Ada PR: Sekolah Negeri dan Pendidikan Inklusif
Meski apresiasi disampaikan, Tim 9 mencatat masalah serius dalam bidang pendidikan. Daya tampung SMP negeri dinilai masih jauh dari cukup. Solusi sementara berupa subsidi ke sekolah swasta belum menyentuh akar masalah.
Tim 9 mendesak percepatan pembangunan sekolah baru, khususnya di wilayah padat penduduk dan pinggiran kota.
Rekomendasi Tim 9 untuk Pemerintah Kota Depok:
• Permanenkan CFD dan Depok Run Fest sebagai program ruang publik partisipatif.
• Bangun sekolah negeri baru untuk atasi kekurangan daya tampung.
• Terbitkan laporan evaluasi 100 hari secara terbuka.
• Perkuat budaya toleransi dan meritokrasi dalam birokrasi.
• Wujudkan Kota Depok yang ramah dan inklusif bagi penyandang disabilitas.
• Implementasikan UU No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas dan dorong penguatan Perda Disabilitas.
• Libatkan berbagai elemen masyarakat dalam pengelolaan CSR untuk pembangunan berkeadilan.
Depok Inklusif: Arah yang Menjanjikan
Tim 9 menyebutkan bahwa penunjukan camat non-Muslim dan keterlibatan warga dalam Depok Run Fest merupakan tanda bahwa Depok sedang menuju kota yang terbuka, sehat, dan berpihak pada semua lapisan masyarakat.
“Kami akan terus kawal jalannya pemerintahan. Kritik jika salah, dukung jika berpihak pada rakyat. Depok harus jadi kota untuk semua,” tegas Ibrahim Ely.