“Untuk buku Tole Iskandar, sebenarnya tulisan lama saya waktu menjadi Pemred koran TransDepok tahun 2004 silam. Sedangkan novel perjuangan dengan latar kemerdekaan di Depok itu juga naskah yang sudah lama mengendap di letop saya. Semuanya tinggal saya edit ulang dan segera saya luncurkan,” ungkap Gara, yang juga sebagai Direktur Lembaga Kajian Sekber Wartawan (LKSW) Kota Depok.
Gara yang 15 tahun ini konsen menulis buku-buku sejarah, memang berencana untuk memberikan sumbangsih pemikirannya melalui buku. Dan untuk Depok sendiri, Gara dengan Lembaga Kajian Sekbernya sedang menyiapkan poin-poin tentang Depok Kota Perjuangan.
“Itu adalah identitas Depok yang tak bisa dipungkiri, dan saya akan merumuskan tentang Depok Kota Perjuangan, berdasarkan sejarah Depok sejak masa kerajaan, VOC, hingga kemerdekaan,” terang Gara.
Namun menurut Gara, hal itu akan dilakukan LKSW Kota Depok usai buku Tole Iskandar dan novel perjuangan Depok diluncurkan.
“Semoga semuanya dapat berjalan dengan lancar,” harap Gara.(Ejen)