Kegiatan yang digelar di Gedung Serba Guna Depok Jaya itu, dihadiri Kadiskominfo Kota Depok Manto mewakili Walikota Depok Mohammad Idris, Ketua KPU Depok Nana Shobarna, Asisten Ekbang Setda Depok Sidik Mulyono, para pengurus Parpol, Ketua Forward Tuhari, Ketua PWOIN Benny Gerungan dan Ketua PWKD Johannes Panggabean, perwakilan BPJamsostek Cabang Depok, perwakilan Dinas Kesehatan Kota Depok, Kabid Kepemudaan Disporyata Kota Depok Sada dan Kanit Intel Brimob Haryadi, juga Humas DPRD Kota Depok Fajar Sirait.
Dengan di pandu moderator Putra Gara, ketiga partai yang baru kemarin diumumkan lolos sebagai peserta Pemilu 2024 dan telah mendapat nomer urut itu, tampak sedikit mengumbar strateginya dalam memenangkan kursi legislatif mendatang.
Ketua Partai Perindo Kota Depok Anwar Nurdin mengemukakan, bahwa partai milik Harry Tanoe itu, hadir bukam hanya ikut menjadi Parpol peserta Pemilu, namun juga untuk mensejahterakan masyarakat.
Ia juga mengingatkan, bahwa pertarungan Pemilu rentan dengan perilaku money politik, untuk itu ia mengajak semua pihak termasuk para wartawan, untuk memonitoring jangan sampai ada money politic dalam Pemilu mendatang.
“Semua harus ikut monitoring, perilaku buruk seperti money politik, mereka bisa saja menang karena tidak luput dari money politic,” ujarnya.
Bicara soal strategi meraih kursi DPRD Kota Depok, kata Anwar, yang dibangun oleh Perindo adalah sosialisasi ke bawah. Untuk itu ia targetkan bisa meraih suara 1 Fraksi atau 6 kursi DPRD Depok.
“Perindo Depok yakin dapat meraih kursi, targetnya ya 1 fraksi saja. Namun yang harus kita tekankan adalah bagaimana para partisipan Pemilu Pileg besok, uang bukan lagi jadi penentu, mampukah kita lakukan itu,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Partai Gelora Indonesia Kota Depok Subhan mangatakan, partainya bergerak bersama dalam alam keterbukaan dan era digital.
“Kita liat pendekatan suara milenial sangat banyak, potensi itu bisa kita lakukan, terlebih Gelora bukan orang baru, jadi bagaimana kita cari celah-celah untuk menangkan Pileg kali ini,” paparnya.
Baginya, setiap kontestasi Pemilu, perlu strategi. Namun untuk Gelora sendiri, intinya bagaimana mengambil hati rakyat.
“Kami ambil hati rakyat dulu, untuk menangkan sebuah kontestasi untuk ketahui apa maunya mereka, karena kebutuhan rakyat banyak tergantung segmentasinya,” sambung Subhan.
Di era komunikasi ini, tambahnya, harus punya banyak strategi, tidak lagi secara linial.
“Kita tidak ingin ini sebut perang, tapi lebih kepada adu strategi, bagaimana menangkan pemilihan melalui digitalisasi , bagaimana dekatkan pemilih dengan partai Gelora,” ujarnya.
Partai Gelora Depok yang punya target 9 kursi DPRD, punya andalan militansi, untuk meraih pemenangan Pileg.
“Kita sama-sama punya kesempatan. Sejak kemarin dapat nomer 7, kita langsung perkenalkan nomer urut Gelora kepada masyarakat,” tekannya.
Sedangkan strategi pemenangan Pileg 2024, dikatakan Leni Septriana bahwa Partai Bulan Bintang (PBB) Kota Depok, punya strategi tidak jauh beda dengan Partai Politik (Parpol) yang lain, baik yang punya dewan maupun yang belum.
Ia tidak memungkiri, PBB seperti mati suri, namun ia tegaskan bahwa PBB masih ada di Kota Depok.
“Tugas PBB berat dengan kondisi seperti ini, tapi dengan usaha dan niat, akhirnya kita bisa maju bareng dan lolos menjadi peserta Pemilu 2024”, ungkapnya.
PBB, lanjutnya, juga ingin hilangkan fenomena money politic, strateginya disamping perkenalkan kembali PBB. Satu-satunya cara adalah sosilisasi bahwa PBB masih ada di kota Depok.
“Saat ini, kantor PBB berdampingan dengan cafe, itu juga menjadi strategi memperkenalkan PBB kembali kepada masyarakat Depok,” ulasnya.
Untuk target kursi DPRD Kota Depok, Leni mengutarakan punya target sebanyak 1 fraksi. (Iki/Icha)