“Ya, kami melihat progres pembangunan underpass dan ada kendala terkait banjir atau genangan ketika hujan. Setelah dicek, memang ada bagian drainase yang retak. Masalah ini sudah ada sebelum proyek pembangunan underpass,” ujar IBH usai melakukan monitoring pembangunan Underpass Dewi Sartika, Selasa (28/06/22).
Untuk mengatasi hal tersebut, kata IBH, pihaknya meminta Dinas SDA Provinsi Jabar untuk segera melakukan intervensi. Pasalnya, saluran sekunder yang mengalami keretakan, menjadi kewenangan Provinsi Jabar.
“Sudah kami koordinasikan, nantinya keretakan ini akan diatasi pihak terkait dalam hal ini Dinas SDA Provinsi Jabar. Mudah-mudahan bisa segera ditangani, sehingga air tidak meluap ke jalan ketika hujan. Kami akan bantu monitoring untuk progresnya,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala DPUPR Kota Depok, Citra Indah Yulianty yang saat itu hadir, membenarkan adanya masalah tersebut. Dari hasil pertemuan, disepakati pihak SDA Provinsi Jabar akan memberikan bak kontrol di dua titik. Pertama, sebelum masuk saluran dan kedua bak kontrol ke arah Situ Pladen.
“Sebelumnya, kami sudah melakukan berbagai upaya untuk menangani banjir. Seperti, crossingan saluran drainase belakang Transmart dan normalisasi. Namun, Ruang Terbuka Hijau (RTH) semakin terbatas sehingga fungsi penyerapan air juga minim. Mudah-mudahan permasalahan ini bisa selesai sebelum proyek underpass rampung,” tutupnya. (Icha)