Acara bertajuk “Peran Tokoh Agama Menciptakan Suasana Damai pada Pelaksanaan Pilpres dan Pileg 2019” itu, Habib Muhsin Alatas memaparkan norma-norma agama secara universal mengajarkan kita untuk kebaikan, jujur dan adil. “Berbohong itu dosa, Islam, Kristen, katolik , Hindu, Budha, Khonghucu, sama mengajarkan tidak boleh bohong, ” ujar Habib.
Dia berpesan kepada seluruh tokoh umat beragama dan juga elit politik , serta untuk mengurangi pernyataan-pernyataan yang membuat gaduh masyarakat, sehingga kerukunan tetap terjaga seperti pemilu-pemilu sebelumnya.
“Turunkan tensi, mengurangi intensitas atau ketajaman statemen-statemen, harus lebih intelektual, lebih akademik,” Tandasnya
Peran FKUB sebagai tokoh lintas agama terkait politik atau pemilu, mengajak umat agar jujur, agama jangan dipolitisasi, tetapi berpolitik harus sesuai norma – norma agama yang berlaku universal, jangan bohong dan harus jujur. Kalau semuanya jujur, maka tidak akan terjadi konflik.
“KPU jujur, Bawaslu jujur, partai jujur, polisi jujur dan calegnya jujur, Insya Allah tidak akan terjadi konfik.Situasi pasti Damai” jelas Habib.
Sementara tokoh Kristen, Mangaranap M Sinaga mengatakan jauh sebelum ini pihaknya sudah melakukan sosialisasi dan mengeluarkan surat himbauan ke gereja-gereja untuk menjaga kedamaian dan ketentraman dalam pemilu 2019.
“Kami melalui Lembaga Persatuan Gereja Indonesia (PGI), mengajak semua gereja dan seluruh warga Gereja agar ikut mensukseskan penyelenggaraan Pemilu 2019 , mempunyai rasa tanggung-jawab membuat suasana, nyaman, aman dan damai,” papar Mangaranap.
Tokoh Khonghucu Eka Wijaya dalam kesempatan yang sama, mengatakan dalam menghadapi Pemilu mengajak semua warga negara Indonesia, khususnya kota Depok agar mensukseskan jalannya pesta demokrasi pileg dan pilpres 2019, berjalan aman, tertib dan damai, sehingga membawa satu kedamaian bagi bangsa Indonesia.
“Marilah kita jaga suasana Kota Depok yang kita cintai ini yang sudah kondusif, yang mana didalamnya kita bisa hidup rukun , damai dan harmonis, apalagi sudah ada Forum Kerukunan Umat Beragama, ” kata Eka Wiajaya.
Acara dilanjutkan dengan sesi dialog yang berlangsung hangat dan ditutup foto bersama. (Nov)