Perihal ini diungkapkan Devi Maryori ketika dihadapan awak media pada Kamis (27/12/2022).
Devi mengatakan adanya terdeteksi kasus salah satu remaja usia 15 tahun yang diduga mengalami Gagal Ginjal Akut (GGA) hingga dirawat di RSCM (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo). Selain itu satu kasus dugaan hal yang sama terdeteksi di Duren Mekar, Bojongsari.
Lebih lanjut, Devi yang merupakan Direktur RSUD Kota Depok mengatakan untuk kasus Balita yang meninggal beberapa waktu lalu belum dapat dipastikan apakah dipicu oleh Gagal Ginjal Akut (GGA).
Sementara itu atas kasus remaja yang dirujuk ke RSCM, beliau mengatakan hal tersebut dikarenakan belum memiliki fasilitas lengkap untuk menganani kasus Gagal Ginjal pada anak.
“Kita rujuk karena dokter spesialis anak untuk penyakit ginjal belum ada, begitu juga dengan alat penunjangnya,” ungkanya.
Beliau juga menerangkan kedatangan pasien sudah dalam keadaan demam, flu dan batuk dan sempat diopname dengan ciri-ciri mengarah ke GGA. Menurut keterangan didapat dari si pasien, dirinya sempat mengonsumsi obat sirup.
“Kita sudah membuat edaran dari Komite Farmasi Terapi untuk menghentikan sementara pemakaian obat sirup yang ada di RSUD Depok ini,” paparnya.
Ada 21 merk obat sirup yang kita karantina, yang mengandung Etilen Glikol maupun yang tidak mengandung Etilen Glikol sesuai dengan edaran Kementerian Kesehatan,” tutupnya. (Novi)