DEPOK, penadepok.com — Dalam upaya memperkuat pembinaan dan pemberdayaan sumber daya manusia di lingkungan pemasyarakatan, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Depok meluncurkan rencana program kuliah gratis bagi warga binaan, Jumat (7/11/2025).
Kegiatan sosialisasi berlangsung di Aula BHP Rutan Depok, dipimpin langsung oleh Kepala Rutan Kelas I Depok, Agus Imam Taufik, bersama jajaran pejabat struktural dan staf pembinaan.
Pendidikan sebagai Pilar Pembinaan
Dalam sambutannya, Agus Imam Taufik menegaskan bahwa pendidikan merupakan fondasi utama dalam proses pembinaan narapidana.
Menurutnya, melalui peningkatan akses pendidikan tinggi, warga binaan dapat memperluas wawasan, meningkatkan keterampilan, dan mempersiapkan diri untuk reintegrasi sosial yang produktif setelah bebas nanti.
“Program kuliah gratis ini bukan sekadar pembelajaran akademik, tetapi juga sarana membangun karakter, kepercayaan diri, dan kesiapan mental warga binaan untuk kembali menjadi bagian positif dari masyarakat,” ujar Agus Imam Taufik.
Kemitraan Strategis dengan Perguruan Tinggi
Program kuliah gratis ini dirancang melalui kemitraan strategis antara Rutan Kelas I Depok dan sejumlah perguruan tinggi yang memiliki komitmen terhadap pendidikan inklusif.
Melalui kerja sama ini, warga binaan yang memenuhi kriteria akademik dan berperilaku baik akan memperoleh kesempatan mengikuti pendidikan formal jenjang Diploma hingga Strata Satu (S1) tanpa biaya.
Langkah ini menjadi terobosan dalam penerapan prinsip pembinaan berbasis hak asasi manusia (HAM), sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan, yang menegaskan hak warga binaan untuk mendapatkan pendidikan dan pelatihan sebagai bagian dari proses pembinaan.
Selain itu, program ini juga sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan, yang menekankan pentingnya pembinaan kepribadian dan kemandirian, termasuk melalui jalur pendidikan formal dan nonformal.
Membangun Budaya Literasi dan Teknologi di Rutan Depok
Sebagai bagian dari persiapan menuju implementasi program kuliah gratis, Rutan Depok telah mengembangkan fasilitas pendukung pembelajaran, seperti laboratorium komputer, perpustakaan, dan ruang literasi digital.
Fasilitas tersebut digunakan untuk kegiatan belajar mandiri, pelatihan teknologi informasi, dan kelas pengembangan karakter.
Agus Imam Taufik menjelaskan, kehadiran fasilitas tersebut bukan hanya untuk menunjang pendidikan formal, tetapi juga untuk membangun budaya literasi dan keterampilan digital yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja saat ini.
“Kami ingin agar setiap warga binaan memiliki bekal keterampilan yang nyata ketika kembali ke masyarakat. Pendidikan adalah jembatan menuju perubahan,” tambahnya.
Pembinaan Humanis dan Berkelanjutan
Program kuliah gratis ini merupakan bagian dari transformasi pembinaan yang lebih humanis, produktif, dan berkelanjutan, sebagaimana visi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM.
Pendekatan tersebut menempatkan warga binaan bukan sekadar sebagai individu yang menjalani hukuman, tetapi sebagai manusia yang memiliki potensi untuk diperbaiki dan dikembangkan.
Selain memberikan manfaat langsung kepada peserta, inisiatif ini juga diharapkan dapat menjadi model pembinaan inovatif bagi lembaga pemasyarakatan lain di Indonesia.
Komitmen Rutan Depok terhadap Reintegrasi Sosial
Melalui sinergi antara pemerintah, perguruan tinggi, dan masyarakat, Rutan Depok menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan pembinaan yang menyentuh aspek akademik, sosial, dan spiritual. Upaya ini sejalan dengan semangat “Pemasyarakatan Maju, Indonesia Tumbuh”, yang menjadi arah kebijakan nasional di bidang hukum dan HAM.
Rutan Kelas I Depok berharap program ini mampu mencetak lulusan warga binaan yang berpendidikan, berkarakter, dan siap berkontribusi positif bagi pembangunan bangsa.
Dengan langkah ini, Rutan Depok tidak hanya menjadi tempat menjalani hukuman, tetapi juga menjadi pusat pembinaan yang memulihkan harkat dan martabat manusia.





